Newest Post

TIES in SUMMER part 2

| Rabu, 26 Desember 2012
Baca selengkapnya »
TIES in SUMMER
(Ikatan di Musim Panas).
By Earl Louisia vi Duivel
(Sang Penyihir Waktu dan Dimensi)
.,.
Naruto ©Masashi kishimoto
Pairing in this chaper : GaaNaru (mungkin)

"talk"
"mind"

───Lady 'D───

Pagi itu di pantai pinggir konoha, tampak segerombolan anak muda tengah berkumpul dan terduduk di atas pasir putih yang lembut tanpa menghiraukan udara panas dan teriknua sinar matahari yang menyengat ulit, atau busa di bilang hanhya satu saja yang beranggapan demikian.
"Ayo semua jangan loyo. Kita kobarkan semangat muda!"kata mahluk hijau itu berorasi layaknya sedang melakukan kampanye pemuilihan presiden.
"Lee bisakah kau duduk duam dan duduk dengan manis? Melihatmu seperti itu membuatku makin kepanasan." Kata Kiba yang saat itu tengah menyender pada tubuh anjinngnya Akamaru.
"itu bagus Kiba-san! Semakin panas maka kita akan semakin semangat!." Ujar Lee kkini sambil berdiri.
'botol' 'tolol' 'menyebalkan' 'panas' 'ngantuk'
Begitulah kira-kira isi pikiran mereka mendengar perkataan Lee yang 'panas itu.
"Neji! Kappa akan di mulai?tanya sakura yang tampaknya sudah sangat kepanas.
"Nanti kita mulai setelah semuanya datang."ujar Neji kemudian.
"Memangnya siapa yang belum datang?" lannut Sakura.
"Gaara dan Sasuke" ─ "itu satu datag." Lanjut neji saat melihat seorang pemuda berkulit dengan erambut dongker bergaya emo datang dengan berjalan kaki. Ia mengenakan baju kaos hitam lengan pendek serta celana jins selutut dengan sepayu kets hitam dengan kasen putih.
"SASUKE–KUUUNNNNN~" teriak Sakura dan Ino serempak lalu berlari menghapiri pemuda itu tentunya mereka tdak mendapat respon apapun dari dari si pemuda.
"Tinggal Gaara ya."ujar Neji yang sepertinya sangat mengharapkan kedatangan pemuda berambut merah itu.
"Kita mulai saja sekarang Neji. Kalau kita terlalu lama bisa-bisa teman-teman mati kekeringan." Ujar Shikamaru yang tumben-tumbennya mau berbicara panjang.
"Kau benar. Baiklah kita mulai saja tugas kelompoknya sekarang. Tim 1. Shikamaru, Choji dan Ino kalian mencatat semua jenis pohon-pohonan yang ada si sekiar pantai ini. Tim 2. Kiba, Shino dan Hinata kalian mencatat semua spesies Hewan yang ada. Tim 3. Sai, Sasuke dan Sakura kalian mencatat jenis-jenis sampah yang berserakan di pantai ini lalu Tim 4. Aku, Lee dan Ten-ten menanyakan pendapat pengunjung mengenai pantai ini. Kalian mengerti?"
"Kenapa kami dapat tugas mencatat samapah? Aku tidak terima, bisa-bisa kuku ku rusak semua."keluh sakura yang sepertnya tidak terima dengan tugas yang di dapatnya.
"Ini karena Sasuke terlambat jadi sudah jelas mendapat tugas yang agak tidak bagus." Jawab neji santai.
"hn"ucap sasuke yang tak jelas artinya, lalu dia pergi menjauhi teman-temannya.
"Sasuke-kun kau mau ke mana?" tanya Sakura begitu melihat kepergian Sasuke. Mendengar perkataan Sakura sasuke lalu menghentikan langkahnnya, perlahan-lahan ia menoleh dan terlihatlah seringai menyeramkan yang membuat seluruh pengunjung pantai ketakutan.
Neji yang mengerti maksud dari seringai'an itu lalu memrintahkan sakura dan sai untuk mulai bekerja begitupula dengan teman-teman yang lain.

SKIP

Menginjak pukul 11.30 siang hampir semua tugas telah di selesaikan dan masing-masing kelompok telah mengumpulkan hasil kerja mereka kepada Neji bahkan Tim Sasuke yang tugasnya mencatat sampah-sampah pun telah mengumpulkan.
"Baiklah. Masalah menyusun tugas menjadi makalah biar aq yang kerjakan, nanti akan ku copy kan pada kalian."ucap Neji setelah memeriksa pengamatan teman-temanya.
"Apa sekarang kami boleh bermain?" tanya Kiba semangat diiringi oleh anjingnya.
guukk-
"Ya. Kalian boleh bermain sekarang. Tapi akku minta beberapa di antara kalian yang membeli makan siang. Ada yang mau?" tanya Neji.
"Biar kami saja yang membelinya bersama shika."ucap Choji mengajak si tukang tidur.
"Baiklah. Ayo semua serahkan uang kalian. Biar Choji yang membelinya."kata Neji ambil mengeluarkan selembar kertas dan pulpen untk mencatat pesanan yang lainnya.
"Aku susu coklat 2 dan 3 roti coklat."ucap kiba
"A-aku, Te-the hi-hijau sa-saja." Ucap Hinata gadis yang berambut Indigo san berpupil putih sama seperti Neji. Dan begitu seterusnya hingga pesannan terakhir milik Neji sendiri. *autor males jelasin*

 SKIP

Setelah Choji dan Shikamahru pergi membeli makan siang, anak-anak yang lain memutuskan untuk melai berenang. Kiba dan Akamaru lah yang paling pertama masuk keair di ikuti Lee di belakangnya. Para laki-laki kebanyakan memakai celana surfing selutut tanpa atasan –pengecualian untuk Lee yang setia dengan pakaian hijau seksi pemberian Guru Guy- sedangkan yang perempuan hampir semua memakai bikini kecuali hinata yang memakai Twopiece yang menunjukkan dengan sangat jelas lekuk tubuh indahnya yang terawatt membuat semua pria menetskan air liur dan membuat Neji harus menebar deathglare dimana-mana.
Tak berselang beberapa lama Choji dan Shikamaru akhirnya datang membawa makan siang mereka yang bila di lihat olem mata orang awam Choji dan Shika tampak seperti baru habis memborong semua isi sebuah Tokokarena membawa lima kantong plastic besar yang penuh dengan makanan dan minuman. Teman-teman yang melihat kedatangan Choji dan Shika dari jauh langsung meninggalkan kegiatan mereka dan menghampiri sumber makanan yang telah di tunggu selama bertahun-tahun *autor lebay*
"Mana sasuke-kun?"tanya Ino pada Neji yang tengah duduk di samping Hinata sambil memegang sekaleng Cola. Pertanyaan Ino hanya di jawab dengan pandangan yang seolah-olah berkat 'kau tanya sasuke padaku, memang aku ibunnya?'
"Masih di dalam air. Katanya nanti dia menyusul."ucah Kiba padahal tak di tanya oleh siapapun.
"Yaahhhh~~" keluh Ino dan Sakura bersamaan.
'karena ada mahluk seperti kalian lah sasuke tidak datang kemari.' Inner semua teman-teman Sasuke.
"Eh? Bukannya itu Gaara?"ucap Ten-ten saat tanpa sengaja matanya menemukan(?) seorang pemuda berambut merah berkulit putih yang mengenakan kemeja putih lengan pendek dan celana panjang hitam tengah berdiri memandang pantai di depannya dengan tenang.
"Gaara!" seru Kiba memanggil pemuda itu yang langsung di respon hanya dengan pandangan agak terkejut. Pemuda itu a.k.a Gaara yang melihat hampir semua teman sekelasnya berkumpul tak jauh dari dirinya memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Kenapa kau telat!"bentak Neji begitu Gaara tiba di hadapannya. Emosinya melinjak dengan drastic begitu mengingat Gaara terlambat selama 1 jam lebih di pantai yang saat ini cuacanya sepreti di 'Neraka'.
"Aku memang tidak ikut kan." Ucap Gaara tenang.
"Apa! Jelas kemarin kau bil-"
"Kau yang seenaknya menarik kesimpulan dari kata 'hm' kukan!"potong Gaara saat Neji hendak memprotes, dari awal dia memang tidak suka sukap Neji yang seolah mengerti dirinya padahal pemuda itu tidak tahu apa-apa. Pemotongan(?) sepihak yang di lakukan Gaara berhasil menumbulakan aura tak enak dari dalam diri Neji. Death glare vs Stoic. Siapakah yang akan memenangkan perta-
"KYYAAAAAA!" jeritan nista seorang wanita mengintruksi pertarungan batin NejiGaara membuat mereka berdia serta teman-temannya memalingkan wajah kearah wanita belia yang tampak ketakutan. Tapi teriakan itu tak berakhir begitu saja, teriakan-teriakan histeris lainnya mulai bermunculan satu persatu meramaikan pantai konoha yang panas."ADA YANG TENGGELAM!" seru seorang pemuda menunjuka arak lautan sehingga membuat semua orang memusatkan perhatiannya pada arah yang di tunjukkan pemuda tak dikenal tadi.
Betapa terkejutnya Gaara siapa sosok yang sedang mereganng nyawa di tengah laut itu. Rambut pirang dengan kulit tan yang eksotis. Hanya denga dua ciri-ciri itu saja suda dapat membuat Gaara kalang kabut.
"NARUUU!"seru Gaara lalu berlari kearah laut hendak menolong pemuda malang yang ternyata kita kenal sebagai Naruto. Gaara berlari dengan sekuat tenaganya menyusuri pasir pantai menuju lautan. Baru beberapa langkah memasuki wilayah pasir yang basah Gaara telah melihat seorang pemuda raven berkulit putih mengenakan celana surfing hitam datang sambil menggendong Naruto yang mengenakan kaos putih polos dan celana surfing oranye dengan kasen hitam dengan gaya pengantin. Mata hitam kelam pemuda itu tak pernah lepas dari wajah pucat Naruto. Sesampainya di wilayah pasir yang basah pemuda raven yang kita kenal sebagai Sasuke itu segera membaringkan Naruto terlentang tak sadarkan diri.
"NARU!" seru Gaara menghampiri Naruto yang baru saja direbahkan oleh Sasuke. Dipukulnya beberapa kali pipi tembem naruto yang pucat. Tak ada respon. Di hentakkannya dada Naruto beberapa kali lalu di berikannya nafas buatan lewat bibir dan setelah menempuh perjuangan yang berat dan mendebarkan bagi Gaara akhirnya Naruto merespon denga terbatuk dan memuntahkan air laut yang sempat di telannya tadi. Kelopak mata yang awalnya tertutup mulai terbuka perlahan menunjukkan mata biru sappire yang indah walau masih redup. Dengan usaha yang cukup berat akhirnya Naruto bisa terduduk dengan bauk di atas pasi tapi tak lama kemudian keseimbangan tubuhnya goyah karena secara tiba-tiba gaara memeluk tubuhnya dengan erat."Naru….naru….naru…"seru Gaara lirih berulang kali seolah tak ada kata lain yang diketahuinya.
"Gaa-ra…"ucap Naruto lemah membalas pelukan Gaara tapi di saat berikutnya tiba-tiba saja tubuhnya mengejang saat tanpa sengaja bertemu pandang dengan pemuda raven yang ada di dekatnya.
"Naru?" tanya Gaara cemas saata merasakan tubuh Naruto menegang dalam pelukannya.
"Ditemukan Gaara….dia di temukan…"ucapnya lirih lalu perlahan-lahan mulai kehilangan kesadarannya.

'ku temukan Gaara….ku temukan. Tapi kenapa di saat seperti ini?"
"Kyuu tolong aku!"

TBC

TIES in SUMMER part 2

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 26 Desember 2012
With 0komentar

TIES in SUMMER part 1

|
Baca selengkapnya »
TIES in SUMMER
part 1
(Ikatan di Musim Panas).
By Earl Louisia vi Duivel
(Sang Penyihir Waktu dan Dimensi)
.,.
Naruto ©Masashi kishimoto
Pairing : Sasuke/Naruto

"talk"
"mind"


───Lady 'D───

Teng – teng – teng – teng – teng—
Suara bel pulang sekolah berdentang di sebuah sekolah besar berplat nama Konoha Internasional Hight School a.k.a KIHS. Di salah satu kelas tepatnya kelas 2-A terdengar suara guru yang sedang menyampaikan pesan-pesan terakhirnya kepada murid-murid tercintanya.
"Nah, anak-anak. Sekian pelajaran untuk hari ini, jangan lupa kerjakan tugas-tugas kalian dan jangan terlalu banyak bermain karena setelah ini kalian akan langsung menghadapi ulangan. Selamat menikmati liburan musim panas kalian. Sampai jumpa bulan depan."seperti itulah kalimat perpisahan yang di ucapkan seorang guru berambut perak jabrik dengan masker hitam yang menutui separuh wajahnya –Kakashi Hatake- menutup jam pelajaran yang di jawab dengan penuh semangat oleh semua anak didiknya walau ada beberapa yang tetap biasa-biasa saja. **padahal dalam hatinya udah girang banget dapet tidur pulas n bisa terlepas dari segala kebisingan**
"Yosh! Ayo kita berlibur Akamaru!"seru seorang anak berambut coklat dengan tato segitiga merah terbalik di bawah matanya –Inuzuka Kiba- kepada seekor anjing putih besar yang entah kenapa bisa masuk kedalam kelas tanpa mendapat teguran dari para guru. =.=
"Yeeaaahhhh! Kau benar Kiba-san! Ayo kita berliburrr. KITA KOBARKAN SEMANGAT MUDAAAAAA!"teriak mahluk hijau aneh dan sexy**autor muntah-muntah** yang sedang menari-nari ga-je di depan kelas dengan girangnya membuat semua mata yang melihat menjadi meneteskan air mata darah dan membuat suasana kelas yang memang sudah panas karena musim panas menjadi lebih panas seperti di neraka.**lebay banget deh**
"Kraus~ Kau- kraus~ liburan- kraus~ mau kema- kraus~ na shika- kraus~?"tanya seonggok buntelan daging yang sedang mengkonsumsi kripik kentang yang sudah kesekian kalinya kepada sebuah nanas yang bertampang malas.
"Hm~ mendokusai."jawab nanas itu membuka matanya yang sebelunnya tertutup –tidur- yang tidak lain dan tidak bukan adalah Shikamaru Nara. "Huaaahheeemmm~~ aku mau tidur sepanjang liburan Choji."ucapnya kemudian membuat temanya si buntelan daging a.k.a Akimichi Choji menghentikan prosesi pemakanannya(?). "ternyata temanku tidak waras juga ya" iner bocah itu mendengar jawaban mengerikan dari temanya, serta mengakui bahwa dia sendiri jugatidak waras.
Sementara di bangku lain.
"Sa~su~ke~kuunnnnnn~~~~ Ayo kita berlibur ke Karuizawaaaa~~"rayu seorang cawek pink **autor benci pink,,jadi jangan harap bakal bela semua chara bermerek pink(?)** kepada cowok pantan ayam yang sedang membaca sebuah novel tebal yang tentunya semua perkataan cewek tadi takkan di dengarnya karena jelas sekali telinganya telah tersumbat headshet dengan volume yang dapat di pastikan sangat besar.
"Heh jidat lebar! Mana mau Sasuke-kun pergi berlibur dengan mu! Iyakan Sasuke-kun, lebih baik denganku sajaaa~~"rayu cewek lain dengan rambut pirang panjang di ikat satu dengan poni menjuntai panjang ke depan sambil menatap cewek berambut pink a.k.a Haruno Sakura dengan penuh kesombongan.
"Apa kau bilang Ino-pig! Berani-beraninya kau melawanku!"ucap si pinky sambil menjambak rambut panjang Ino/ Yamanaka Ino itu.
"Adudududduhhhh sakit Jidat lebar kau menantangku ya!"
"Kalo iya kenapa? Ayo sini!"
"KAUUUU DASAAAARRR! RASAKAN IN-"
"Sasky-kuuuuuunnnnnnnnn~~~~~~~~ ayo kita berlibur ke onsen bersamaaaa~~~~"terdengar suara menjijikkam yang mengintrupsi pertempuran dua mahluk tadi. Saat mereka melihat kearah suara itu, aura kematian segera bermunculan dari tubuh mereka membuat seluruh penghuni kelas yang bermental lemah pingsan seketika. bagaimana tidak? Sasuke a.k.a Sasuke Uchiha si Ice Prince KIHS saat ini tangannya tengah di peluk mesra oleh seorang cewek berambut merah panjang dengan kaca mata di wajahnya yakni Karin si Red Princess dari kelas 3.
"HEEIIII!"teriak Sakura dan Ino sambil menarik Karin dari dekat Sasuke dan membawanya menjauh tapi tetap berada di dalam kelas tersebut.
"Apa-apa'n ini!?"seru si rambut merah tidak terima dan menghentakkan tangannya denagn keras melepas pegangan dari dua gadis tadi.
"Mau apa kau kemari Senior! Sebaiknya kau urusi saja ujian yang akan kau hadapi bulan depan."ucap Ino sedikit membentak, walau sesungguhnya dia tidak suka dengan perempuan ini tapi dia tetap menghormatinya sebagai seniornya, tidak seperti seseo-
"Jangan pernah muncul di hadapamku Bitch!"
-rang.
Yahhh. Setidaknya Ino masih menjaga kata-katanya di bandingkan si sakura ini.
"Apa kau bilang Jidat lebar? Kau berani menantangku!"
"Kalo iya memang kenapa? Aku bukan penakut seperti si Pig ini."
'twich'
Perempatan muncul di dahi Ino dan tak lama kemudian perang antar tiga spesies wanita itu pun di mulai. Tak ada yang mau menghentikannya kerena tak mau kena sasaran kemarahan mereka, sedangkan pemuda yang di perebutkan sedang bersiap-siap untuk pulang kerumahnya.
"Sasuke!"panggil seorang cowo berambut coklat panjang bak iklan shampo rej**ce menghentikan langkah sasuke.
"hn."
"Jangan lupa bahwa kita akan membuat tugas observasi bersama dan semua sudah setuju bahwa kita akan mengambil tempat di pantai pinggir konoha. Kau HARUS datang besok jam 10 pagi!"kata laki-laki itu –Neji Hyuga- memberi penekanan kepada kata 'Harus"-nya.
"hn."jawab sasuke lalu melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.
"Gaara! Kau datang kan?"tanya neji kepada seorang cowo berambut merah tak ber-alis dengan tato 'ai' di dahinya.
"hm."jawabnya singkat dan meniggalkan kelas.
"haahhhhh~~~~ susah kalau berteman dengan orang yang susah ngomong. Mana ada dua lagi". iner Neji si ketua kelas malang menjadi OOC.

───Lady 'D───

Sasuke P.O.V
"haaahhhhhh~ yang benar saja. Aku sudah sangat senang liburan musim panas ini akan dijalani tanpa fangirl-fangirl mengerikan itu, kenapa sekarang harus ke pantai dan bertemu dengan lebih banyak fangirl?"
Ku langkahkan kakiku memasuki rumah yang tentusaja saat ini tengah kosong tanpa penghuni. Oh ia, aku belu memperkenalkan diri. Bamaku Sasuke Uchiha, putra kedua dari pasangan Fugaku Ucgiha dan Mikoto Uchiha. Aku memiliki seorang kakak yang agak ridak waras bernama Itachi Uchiha yang saat ini tengah berada di Amerika untuk melanjutkan kuliahnya. Pekerjaan ayahku adalah pemimpin perusahaan Sharingan Corp sedangkan ibuku seorang disainer yang tentunya membuat mereka jarang berada di rumah yang besar ini.
Setelah menutup pintu depan dan menguncinya perlahan aku berjalan menuju lantai dua tempat kamarku berada. Sesampainya di kamar kulemparkan tasku kesembarang tempat dan ku hempaskan tubuhku ke atas tempat tidur king size ku yang tertata rapi. Baru sebentar tubuhku menyentuh kasur langsung saja kantuk menyerang mataku dan perlahan akupun tertidur.

•••
"Kau pasti akan ku bawa kembali Sasuke!"
"Huh! Jangan mimpi Dobe."
•••
"Karena orang yang tak bisa menyelamatkan seorang temannya tak pantas menjadi Hokage."
•••
"Karena aku mencintaimu Sasuke, melebihi apapun yang ada di dunia ini."
•••
"Maaf Sasuke. Aku mencintaimu, terimakasih untuk segalanya."
•••

"DOBEEEE!"seruku terbangun dari mimpi buruk ini. Dapat kurasakan sekujur tubuhku bergetar dan keringan bercucuran membasahinya. Mimpi itu lagi, ini sudah yang ke tiga kalinya. Walau setiap mimpi berbeda-beda tapi orang yang muncul tetap sama.
"Dobe?"
Sipa dobe itu?
Mengapa dia selalu muncul di mimpiku?
Apa hubungannya denganku?
"AAARRRRRGGGHHHHH!"lama-lama aku bisa jadi gila bila begini terus! Ku lihat jam yang bertenger di dinding kamarku, 07.45 malam, dan aku belum makan sejak pulang dari sekolah. Hahh~~~ ku langkahkan kakiku perlahan menuju dapur, seperti biasa tetap sepi. Ayah dan ibuku belum pulang dari kantornya. Apa gunanya uang kalau mereka tak bisa meluangkan waktu untuk anaknya?
Setelah mengisi perutku yang tadinya kosong melompong aku segera kembali ke kamar dan melanjutkan tiduku yang sempat tertunda tadi walau aku yakin mimipi buruk itu pasti akan muncul lagi.

Waktu yang sama, Bandara Internasional Konoha.

Sesosok pemuda berambut merah dengan tato 'ai' di dahinya tengah duduk dengan tenang sambil membaca sebuah majalah di tangannya. Sesekali ia meliahat kesekeliling dan mengecek jam di tangannya.
"Lama sekali."gerutunya melanjutkan kegiatannya membaca majalah, sampai subuah suara cempreng mengintrupsi kegiatannya tadi.
"GAARAAAAA!"seru seorang pemuda 'kecil' berambut pirang berkulit tan dangan tiga garis layaknya kumis kucing di masing-masing pipinya. Ohh jangan lupakan mata sapphire indahnya yang dapat mengalahkan harga berlian termahal sekalipun. Dengan penuh semangat pemuda blonde itu berlari menghampiri Gaara yang saat ini telah berdiri.
"Kau lama sekali Naru."ucap Gaara begitu si blonde tiba di hadapannya.
"Hehehe maaf. Tadi kapalnya macet(?)."
"Mana ada alasan tak masuk akal begitu. Sudahlah. Ini sudah malam. Kau pasti capek menempuh perjalanan jauh. Ayo kita langsung pulang."
"Osh!." Ucapnya blonde itu mengekori Gaara menjauh dari kawasan Bandara.
Tanpa di sadari oleh si blonde maupun si raven yang tengah tertidur pulas saat ini bahwa benang merah takdir sebentar lagi akan memperlihatkan kuasanya.

•••

TBC

TIES in SUMMER part 1

Posted by : Unknown
Date :
With 1 komentar:

HIMAWARI

|
Baca selengkapnya »
HIMAWARI

By Louisia vi Duivel
(Sang Penyihir Waktu dan Dimensi)
.,.
Naruto ©Masashi kishimoto
Pairing : Sasuke/Naruto

"Talk"
'Mind'
'Talk Flasback'
'Flasback mind'

Setiap aku melihat bunga itu aku selalu teringat dengannya, hanya dia. Bunga yang bermekaran di hari musim panas yang cerah. Bunga itu, bunga yang mencerminkan dirinya, senyumnya. SunFlower, Himawari, Bunga Matahari.
"NARUTO"

────•••────

Udara musim panas berhembus dan masuk melalui jendela-jendela mengibarkan gorden putih di suatu kamar menghantarkan aroma musim panas yang khas. Di dalam ruangan serba putih dengan satu tempat tidur dan satu meja itu tampak seorang pemuda berambut pirang cerah berkulit tan dan bermata sapphire tengah duduk si atas ranjang sambil memandang langit di luar sana, termenung.
—ratte—
"Baa-chan!" ucap pemuda itu kepada seorang wanita berdada besar berambut pirang di kuncir dua yang baru saja masuk ke kamar itu.
"Naruto."ucap wanita yang di panggil 'Baa-chan' itu.
"He…. He… Baa-chan, maaf."ucap Naruto dengan raut wajah tersenyaum tapi terlihat jelas kesedihan di wajahnya.

────•••────

Dua orang pemuda tengah berjalan berdampingan di lorong RS. Seorang pemuda berambut hitam bergaya emo dengan kulit putihnya mengenakan baju ninja tingkat Jounin, Sasuke. Serta seorang pemuda berambut pirang cerah berkulit tan bermata sapphire mengenakan kaos hitam dan celana panjang orange favoritnya, Naruto.

Segel Kyuubi-
Tubuh Naruto sudah hampir mendekati batasnya.
"Apa kau baik-baik saja?"tanya Sasuke kepada Naruto.
Perubahan Kyuubi semakin sering terjadi dan setiap saat tubuh Naruto akan dimakan oleh chakra Kyuubi.
Tidak diragukan lagi, kekuatan yang ia tunjukan sebelumnya , aku tidak dapat melihatnya lagi.
Dan yang terburuk-
Dia berhenti mengucapkan impiannya.

"Aku katakana aku baik-baik saja. Baa-chan terlalu melebih-lebihkan! Sasuke, kau tak perlu hawatir." Ucap Naruto sambil mengangkat kedua tangannnya tinggi-tinggi.
"Hum?" – "Ah, Bunga Matahari!"ucap Naruto girang saat melihat beberapa bunga matahari yang sedang mekar di halaman RS, ia pun tanpa pikir panjang langsung menghampirinya di ikuti oleh Sasuke.
"Ah, Aku benar-benar menyukai bunga matahari."ucap Naruto sambil memegang setangkai bunga matahari yang besar.
"Ini seperti dengan melihat mereka, mereka memberikan kita kebahagiaan ."lanjutnya.
"Persis seperti dirimu."ucap Sasuke entah dengan sadar atau tidak.
"Apa?"tanya Naruto terkejut tapi saat ia menoleh sasuke, pemuda itu telah memalingkan wajahnya menyembunyikan semburat merahnya karena malu, tapi itu tak luput dari penglihatan Naruto, hal itu membuat pemuda berambut pirang itu tersenyum senang.
"Sa~suke!"panggil Naruto sambil memaluk lengan si Uchiha bungsu.
"!?"
"Aku ingin makan ramen hari ini."
"Kau pikir aku akan melakukan hal itu kepada orang yang baru saja keluar dari RS?"
"Ayo kita Ra-ya-kan!"
"Aku menolak."
"Bhuuu~~ Pelit!"

────•••────

"Ah….ahh…ah…ha… Sa-suke! Sasuke.."desahan dan erangan manis terus meluncur dari mulut Naruto yang sedang menduduki Sasuke, memasukkan dan mengeluarkan terus menerus penis milik pemuda berambut raven itu dari lubang postatnya. Wajahnya yang memerah dengan pandangan mata sayu tertutup nafsu.
"Sh… Naruto…"desah sasuke saat merasakan penisnya di kekang erat oleh postat Naruto yang panas dan sempit.
"Sasuke…. Katakana… kau mencintaiku."ucap Naruto membungkuk, mendekatkan wajahnya dengan Sasuke.
"Kau mengatakan hal-hal yang aneh."ucap Sasuke seraya mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi tan milik Naruto.
"Aku ingin mendengarnya."ucap Naruto lembut.
Dalam sekejap Sasuke memutar balik posisi sehingga dia yang sekarang berada di atas Naruto.
"Naruto… aku mencintaimu."ucap Sasuke lembut sembari ngengusap dahi Naruto."Aku mencintaimu."
"Lagi."ucap naruto menuntut."Katakan lebih banyak."
"Naruto…. Aku mencintaimu…. Aku mencintaimu…. Aku nencintaimu…. Lebih dari siapapun dan apapun."ucap Sasuke lalu mencium bibir Naruto lembut.
'Selama kau ada bersamaku…'
"Aku mencintaimu."

────•••────

"Tempat tidurku…. Akan aku bersihkan saat aku bangun nanti."ucap Sasuke berbaring kelelahan setelah acara yang dilakukan mereka barusan.
"Yeah, tak masalah."ucap Naruto sambil mengusap perutnya.
'ahh.. Naruto mengataka sesuatu.' Batin Sasuke di sela-sela keletihannya. 'tapi aku takbisa mendengarnya.'
"Maaf… "
'Sasuke.'
"Maafkan aku Sasuke. Aku mencintaimu."
'Sasuke.'
"Terima kasih."
'Untuk semua saat-saat bahagia kita.'
Ucap Naruto lalu mencium bibir Sasuke yang sudah terlelap tidur.

 ────•••────

Biiipppp…..BBiiippppp
Suara jam alaram di kamar itu memecah keheningan pagi yang cerah di iringi suara cicit burung di luar sana. Tampak seorang pemuda berambut raven berkulit seputih salju membuka matanya perlahan. Sadar dari tidur lelapnya.
"Haaahhh…." Hela nafaslah yang pertama keluar dari bibirnya begitu ia bangkit dari tidurnya dan terduduk di atas ranjang.
'Nah, apa lagi yang harus di lakukan pada hari libur ini?'batinnya sembari memegang kepalanya yang sedikit pusing.
DEG!
'Dingin.'
Terkejut. Pemuda berambur Raven itu sangat terkejut, begitu ia menyentuh tubuh pemuda yang tertidur lelap di sampinya yang dia rasakan adalah dingin, tak ada kehangatan yang biasanya selalu terpancar dari tubuh berkulit tan itu.
'Kenapa-!'
"NARUTO!?"teriak pemuda raven itu a.k.a Sasuke Uchiha, si bungsu dari keluarga Uchiha, si mantan missing-Nin.
'Suhu tubuhmu sangat tinggi.' Ujar seorang pemuda raven yang sedang menggandeng erat sebuah tangan tan.
"NARUTO!"
'Hehe- apa aku hangat?'jawab pemuda pemilik tangan tan itu.
'Nah, tapi di musim panas kau hanya akan berkeringat.'
'Apa!? Apa maksudmu?'
"BANGUN….!"
'Ahhh!?' teriaknya pemuda tan itu terkejut saat tangannya di tarik oleh pemuda raven.
'Jelas aku bohong.' Ucap pemuda Raven itu lalu mendekatkan wajahnya kepada si kulit tan, mengeleminasi jarak mereka dan menyatukan dua buah bibir merah ranum menggoda itu.
'Usuratonkachi, aku selalu di selamatkan oleh kehangatan ini.'
'Dan bagaimanapun…'
Tangan putih itu membelai wajah tan yang masih terlelap dalam tidurnya.
'Aku tak bisa….'
"…ruto! Naru…to…"
'Bernafas!'
Airmata duka melinang di pipinya yang putih porselen itu, berkali-kali ia menyebutkan nama kekasihnya. Berharap tubuh yang tertidur itu akan menghangat kembali.
"NARUTOO!"
Tapi yang ada hanya kekosongan. Tubuh itu tetap dingin tertidur tanpa kehangatan, kulit tannya mulai pucat dan mata itu tetap terpejam takkan menampakkan kilau permata sapphire yang tertanam di dalamnya tak ada kesedihan di wajah tan itu, yang ada hanya senyum bahagia yang ia tunjukkan untuk kekasihnya yang terbangun kelak dan takkan bisa melihat dirinya lagi.
Di bawah tempat tidur yang di gunakan oleh dua pasangan kekasih itu tergeletak sebuah botol obat yang sudah kosong.
Perlahan-lahan sang raven yang menangis itu mendekap lembut wajah tan itu dengan kedua tangannya mengeleminasi jarak mereka dan mempersatukan bibir yang tak sama lagi. Hangat dan dingin, ranum dan pucat tapi tetap tersirat cinta di dalamnya.
"Kau….. usuratonkachi."ucapnya lembut sambil memeluk tubuh yang mendingin itu erat karena setelah ini ia takkan bisa mendekap tubuh itu lagi selama-lamanya.

────•••────

Seorang pemuda berambut emo yang mengenakan pakaian serba hitam tengah terduduk di teras rumahnya memandang lagit biru yang sampai kapanpun takkan bisa menyaingi birunya permata milik kekasihnya yang telah tiada.
Step…
"Sasuke."ujar seorang wanita berdada besar berambut pirang yang tiba tepat di belakangnya. Kesedihan tersirat juga dengan jelas di wajah cantiknya. "Maafkan aku…"
"Tidak. Kau tak perlu minta maaf…. Kau telah melakukan yang terbaik."ujar pemuda emo itu masih memandang langit biru yang cerah.
"Naruto juga mangatakan padaku bahwa aku tak perlu minta maaf…"
'Maafkan aku Naruto..' ucap wanita berdada besar a.k.a Tsunade kepada Naruto yang tengah terduduk di ranjang RS
'Baa-chan tak perlu minta maaf. 'ujar Naruto tenang.
'Aku memutuskannya sendiri,' lanjutnya, kedua tangannya menggenggam erat botol obat yang telah kosong. ' Maaf karena tak bisa menjadi seorang Hokage Baa-chan'.
'..!'
'Aku minta maaf…. Karena tak bisa menepati janjiku.'kata Naruto sambil membungkukkan badannya dalam-dalam.
'Naruto…'
"Sasuke, ambillah ini…"kata Tsunade menyerahkan sebuah kalung prisma milik Hokage 1 yang sudah di turunkannya kepada Naruto.
"..!"
"Dia mengatakan padaku untuk menyerahkan ini padamu. Jadi aku memberikannya padamu."setelah menyerahkan kalung itu ia pun meninggalkan Sasuke sendirian.
Di sentuhnya kalung yang kini ada di tangannya, kalung milik orang yang di cintainya."Naruto." ujarnya lirih sembari mendekap erat kalung itu.

────•••────

'Banyak bunga matahari yang mekar tahun ini juga.'
'Mereka terlihat sangat mirip dengan senyummu.'
'Aku ingat senyummu.'

'Aku ingat…' tetesan airmata kembali mengalir di wajah putih porselen itu untuk kesekian kalinya rasa perih, sakit, rindu dan putus asa kerap menyerang hatinya yang telah rapuh. Matanya memandang Bunga Matahari yang sedang mekar di halaman kediamannya.
'Hanya senyummu.'
'Cinta kita…. Yang pertama dan yang terakhir-...'

────•••────

Beberapa tahun kemudian.
Tes…tes..tes…
Darah menetas dari tubuhnya, luka-luka sayatan yang memenuhi tubuhnya tak henti-hentinya mengeluarkan darh. Tangannya yang gemetaran bertumpu pada dinding-dinding lorong kediamannya.
"Naruto…."
"Rokudaime-sama!"teriak seorang ninja terdengar dari kantor tempat hokage mengerjakan tugas-tugasnya. "Tim Uchiha 'ular' berhasil menyelesaikan misinya, tapi mereka banyak mendapatkan luka…" lanjut ninja tak dikenal itu.
"Panggil petugas medis segera."ucah sang Hokage ke-6, seorang gadis berambut merah muda bermata hijau. Sakura Haruno.
"Siap!"
"Dan…. Uchiha-taichou mengalami luka paling parah dan saat ini tidak di ketahui posisinya."lanjut ninja asing itu.
"Apa kau bilang! Tidak mungkin…."
Tubuh penuh luka itu terjatuh di atas rerumputan di halaman rumahnya. Dengan sedikit tenaga yang tersisa ia membalik tubuhnya hingga bisa melihat langit yang cerah kala itu.
"Hah…"
Pandangan matanya tertuju pada bunga matahari yang sedang bermekaran di depannya, membuatnya ingat akan seseorang.
"Na…ruto…"ujarnya lirih sembari tersenyum lembut sedangkan tubuhnya terus mengeluarkan darah, menggenang di sekitar tubuhnya yang terbaring sekarat.
"Apakah…. Itu sekarang? Aku sudah cukup lama tinggal. Di dunia ini…. Di mana kau tidak…"kata-kata nya terpotong saat melihat kelopak bunga matahari berguguran di depannya.
"Apa…. Ini? Jangan menangis!"
Di ulurkannya tangannya menggapai kelopak bunga matahari yang berguguran, tapi mata dan hatinya tidak lah tertuju pada kelopak bunga itu. Yang ada di depannya saat ini, yang dilihatnya saat ini adalah wajah menangis sedih kekasihnya yang telah lama pergi, wajah yang selalu ceria dan tersenyum itu terlihat terluka, matanya yang biru cerah kini tertutup kabut dan tergenang air mata.
"Tersenyum…."ujar Sasuke lirih meggapai wajah tan yang berlinang air mata itu.
"Akhirnya, aku akan pergi…ke tempat…mu…"ujarnya liring sebelum akhirnya kegelapan menguasai tubuhnya dan membawa jiwa yang penuh dengan derita itu menuju tempat orang yang menunggunya berada.
'NARUTO'
"Sasuke-kun!?"Teriak seorang wanita berambut pink dengan tergesa-gesa memasuki rumah itu. Tapi yang di dapatnya hanya kelopak bunga matahari ynag berguguran dan sebuah kalung peninggalan Hokage 1 dahulu.

HIMAWARI

END

BERSAMBUNG

HIMAWARI

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

The Past and The Present

| Minggu, 02 Desember 2012
Baca selengkapnya »

%”The Past and The Present”%
Bab 1

By Louisia vi Duivel
(Sang Penyihir Waktu dan Dimensi)
.,.
Naruto ©Masashi kishimoto
Pairing : Sasuke/Naruto


Dendam Sang Raja
Malam itu bulan purnama, disebuah Kastil terasingkan di tengah hutan perbatasan kerajaan tinggallah sepasang Raja dan Ratu dari kerajaan WIZ_DOM (WIZzard KingDOM) yang sangat menguasai sihir Kegelapan(MARA). Di katakan negeri itu telah jatuh ketangan musuh yaitu Hashirama Senju hanya hutan itu saja yang belum dapat di kuasai. Tempat itu adalah tempat pengasingan keluarga kerajaan yang membelot dan penghianat di hukum mati.
“Naru kau tidak apa-apa? Bertahanlah.” kata Raja Uchiha kepada Ratu Naruko.
“Aku baik-baik saja Sasuke.” Jawab Naru lemah.
“Naru kau harus bisa bertahan, aku sudah memanggil Tabib dia pasti akan datang dan kau pasti akan sembuh.” Kata Raja Sasuke kepada Ratu-nya tercinta yang sedang terbaring lemas kesakitan karena terkena racun musuh.
Malam pun berlalu Raja Sasuke tetap menunggu Tabib yang di panggilnya sambil terus mendampingi Naru. Tapi Tabib itu tidak kunjung datang, sementara keadaan Ratu Naru semakin parah, lalu Sasuke mengutus satu-satunya prajuritnya yang tersisa untuk mencari Tabib yang lain. Lima hari telah berlalu tapi tak ada kabar dari si prajurit. Sementara itu keadaan Ratu Naru semakin menghawatirkan dan tidak sadarkan diri sejak kemarin malam. Malam harinya baru si prajurit datang dengan seorang Tabib tua. Sasuke mempersilakan Tabib itu untuk memeriksa keadaan Naru. Setelah beberapa lama memeriksa keadaan Ratu Naru akhirnya Tabib itu mendekati Sasuke yang berada di dekat perapian di kamar Ratu Naru, dengan raut muka sedih Tabib berkata.
“Maafkan hamba Baginda Raja. Hamba tidak dapat melakukan apa-apa lagi.”
“Memangnya kenapa?”
“Kalau saja hamba datang lebih cepat sehari saja, pasti Raja Namikaze Baginda Ratu dapat di selamatkan. Tapi sekarang sudah terlambat, Raja Namikaze Baginda Ratu kini sudah tiada. Hamba benar-benar minta maaf Raja Namikaze.” kata Tabib itu lirih.
Seketika itu Sasuke rubuh karena terguncang hatinya. Perasaan sedih, bingung, malu, kesal, marah, dan benci karena tak dapat melindungi Naru kekasih tercintanya berkecambuk di dalam hatinya. Dia sudah tak dapat memikirkan apa-apa lagi kerajaannya, kejayaannya, peperangan yang sedang berlangsung dan mungkin dia telah kehilangan semangat untuk terus hidup, itu semua karena satu-satunya wanita yang dicintainya telah tiada. Dengan putus asa dan hati yang mulai terkuasai dendam, di ambilnnya sebilah pedang hitam yang tergantung di tembok dekat Ratu Naru terbaring. Lalu dengan penuh amarah dia menebas leher Tabib dan satu-satunya prajuritnya dengan pedang hitam itu. Bagaikan manusia yang sudah kehilangan akal sehatnya, dia meminum darah tabib dan prajurit itu sambil berkata di samping tubuh Naru dengan pedang menghunus ke atas.
“Aku Wiz-Dom A Uchiha Demonian Sasuke bersumpah akan balas dendam kepadamu Hashirama Senju, akan ku balas penderitaan yang telah kau perbuat kepada Naru. Walaupun aku harus bersekutu dengan Setan, bersatu dengan Iblis dan memuja Kegelapan, aku pasti akan menghancurkan keturunanmu Hashirama Senju!”
Setelah berkata demikian Sasuke lalu menusukkan pedang hitam itu ke tubuhnya dan ia pun mati. Pada saat yang bersamaan diluar kastil serigala meraung-raung dan kilat menyambar-nyambar. Tiba-tiba muncul sosok hitam dari kegelapan bayangan pepohonan.
“Keinginanmu adalah keinginanku juga Raja Sasuke. Aku akan memberikanmu hidup yang abadi, agar kelak kau dapat membalaskan dendammu itu.” kata sosok hitam tersebut, ketika petir menyambar dan guntur menggelegar sosok hitam itu sudah menghilang.

──── Master ‘D ────

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, kastil yang merupakan satu-satunya wilayah kerajaan Wiz-Dom yang tersisa akhirnya jatuh ke tangan Hashirama Senju. Di kastil itu hanya di temukan dua tengkorak yang tergeletak di lantai dan satu tengkorak lagi yang berada di atas tempat tidur. Kondisi dua tengkorak yang tergeletak itu sangat mengerikan, kepala dan tubuhnya terpisah, tulangnya tergores-gores karena di makan binatang buas berbeda dengan tengkorak yang ada di tempat tidur itu, keadaannya masih lengkap dan terawat. Tidak ada satupun orang yang berani mendekati hutan dan kastil itu karena terkadang di setiap malam terdengar suara-suara aneh seperti teriakan, rintihan, tangisan dan erangan dari arah dalam hutan, terkadang ada juga pemburu yang memberanikan diri untuk memasuki hutan itu tapi tak pernah kembali lagi, itu sebabnya orang-orang di sekitar hutan menyebut hutan itu sebagai Hutan Kematian atau Hutan Terkutuk.
Dengan jatuhnya kastil itu maka seluruh wilayah kerajaan Wiz-Dom telah di kuasai oleh Raja Hashirama Senju, lalu nama Kerajaan Wiz-dom pun di ubah menjadi Konoha.
Beberapa puluh tahun kemudian lahirlah seorang Putri di Konoha itu, dia adalah cucu buyut Raja Hashirama Senju yang telah wafat 20 tahun yang lalu. Putri itu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, berkulit tan, berambut pirang panjang dan bermata biru sedalam lautan dengan tiga garis seperti kumis di masing-masing pipinya. Gadis itu di beri nama Namikaze Naruto, pribadinya ramah, baik, cerdas dan juga periang –lebih tepatnya berisik . Ketika berusia 19 tahun Putri Naruto tiba-tiba jatuh sakit, segala jenis obat telah di coba dan seluruh tabib dari penjuru negeri telah di panggil untuk mengobatinya tapi tak ada satupun yang berhasil.
Hingga pada suatu malam yang gelap dan dingin tiba-tiba muncul sesosok bayangan hitam terbang kearah jendela kamar Putri Naruto. Di terangi cahaya lilin yang remang-remang bayangan itu memasuki kamar Purti Naruto dan berubah menjadi seseorang yang mengenakan jubah hitam berkerudung yang menurupi hampir saluruh tubuhnya. Merasa ada orang lain di kamarnya Putri Naruto pun terbangun dari tidurnya. Di lihatnya orang itu dangan seksema dari balik kerudung yang di kenakannya tampak seorang pemuda yang berwajah tampan, bermata onix dengan senyum lembut menghiasi wajahnya dan  rambut hitam yang hanya terlihat bagian depannya saja. Tapi tatapan mata orang itu sangat dingin, samar-samar terpancar pula perasaan sedih yang sudah di pendamnya bertahun-tahun lamanya. Di sana laki-laki itu menyembuhkan penyakit Putri Naruto, dia menyentuh kening Putri Naruto yang sedang berbaring dengan jari telunjuknya. Setelah itu orang misterius itu berjalan kearah jendela untuk pergi dari kamar Putri Naruto.
“Siapa kau? Kenapa kau bisa ada di kamarku?” kata Putri Naruto, laki-laki itu membalik tubuhnya dan menunjukan senyumnya kepada Putri Naruto, lalu berbalik lagi kearah jendela.
“Tunggu, di mana rumahmu?” Tanya Putri Naruto lagi.
“Kelak kita akan bertemu dan saat itu kau akan tau jawaban dari pertanyaaan-pertanyaanmu itu.” Jawab laki-laki itu tanpa membalikkan tubuhnya.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka di lihatnya Raja Namikaze Minato lelaki berambut pirang dengan mata shappire memasuki kamar dan tampak di belakangnya ada beberapa penjaga yang mengikutinya, saat Putri Naruto mingalihkan pandangan lagi kearah jendela, tapi laki-laki itu sudah tak ada di sana lagi. Melihat Putri Naruto terbangun Raja Namikaze segera menghampiri dan memeriksa keadaan putri tercintanya itu.
“Putriku kenapa kau terbangun? Kau tidak apa-apakan.”
“Iya ayah, aku baik-baik saja. Aku sudah sembuh.”
“Sudah sembuh! Kenapa bisa? Siapa yang menyembuhkanmu anakku?”
“Entahlah ayah, hanya saja tadi ada laki-laki asing di kamarku. Aku rasa dialah yang menyembuhkanku.”
“Bagaimana dia bisa ada di sini, dan siapa namanya?”
“Aku tak tahu Ayah, dia tidak menyebutkan namanya.”
“Apa kau ingat bagaimana ciri-cirinya nak?”
“Emm….. bagaimana menjelaskannya ya. Seingatku rambutnya hitam, matanya hitam gelap, kulitnya putih dan tingginya mungkin kira-kira sedikkit lebih pendek dari Ayah! Memangnya ada apa?”
“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin tahu siapa dan bagaimana wajah laki-laki itu.”
“Ayah akan memintanya datang ke Istana?’
“Yah, setidaknya dia harus mendapat hadiah karena telah menyembuhkanmu kan?”
“Iya, itu benar.”
“Nah sekarang kau harus istirahat. Tidurlah kembali anakku.”
“Baik Ayah.”
Keesokan harinya di keluarkan pengggumuman untuk mencari laki-laki yang telah menyembuhkan Putri Naruto, banyak pemuda-pemuda yang sudah datang tapi begitu bertemu Tuan Putri tak ada satupun yang sesuai dengan ciri-ciri yang di jelaskan Tuan Putri sebelumnya. Sementara itu di kastil tua yang gelap di tengah hutan, tampak seorang pemuda sedang berbicaara dengan sebuah bola Kristal.
“Ada pengumuman yang tersebar di kota. Bahwa Raja telah memanggil pemuda yang telah menyembuhkan putrinya untuk menghadap ke Istana sesegera mungkin.” kata Kristal itu.
“Ooh, begitu.” pemuda itu menjawab.
“Apakah Tuan akan datang, aku dengar anda samasekali tidak memberi tahu nama Tuan, kenapa?”
“Aku akan memberitahukannya nanti saja Orochimaru, kalau sekarang aku beritahu nanti akan jadi sangat membosankan kan?”
Suatu hari kerajaan mengdakan pesta untuk perayaan kesembuhan Tuan Putri sekaligus mencari pemuda yang telah menyembuhkannya itu. Semua gadis-gadis dan pemuda-pemuda yang tinggal di bawah kekuasaan Konoha diundang tak terkecuali satupun.
Malam itu pesta dimulai, semua undangan datang dengan penuh suka cita berkumpul di aula yang besar, para keluarga bangsawan dan orang biasa berpenampilan secantik dan setampan mungkin agar dapat menarik perhatian Putri Naruto. Putri Naruto tampil dengan balutan gaun cantik berwarna putih kesukaannya, dengan kalung, gelang anting dan tiara erbuat dari emas tapi tidak terlihat mencolok, dia duduk tenang di samping Baginda Raja memperhatikan para undangan yang sedang bersuka cita.
“Apakah diantra pemuda-pemuda itu ada laki-laki yang telah menyembuhkanmu nak?”
“Aku rasa tidak ada ayah.”
“Aku harap kau dapat menemukannya di pesta malam ini putriku.”
“Aku juga berharap begitu ayah.”
Malam semakin larut, tak ada satupun dari pemuda-pemuda di pesta itu yang serupa dengan orang yang telah menyembuhkan Putri Naruto. Tiba-tiba pintu aula terbuka dan masuklah seorang pemuda yang sangat tampan kulit putih dengan balutan busana biru tua, rambut hitam ditutupinya dengan sebuah topi yang pinggirannya lebar berisi sedikit hiasan bulu burung elang, di pinggang sebelah kirinya tergantung sebuah pedang yang di balut perban yang sudah usang, di bahunya tanpak tali berwarna emas yang menghubungkan jubah yang dikenakannya agar tidak terlepas, tangan kanannya memegang ujung jubahnya sedangkan tangan kirinya memegang seikat bunga mawar besar yang berwarna merah darah.

TBC

The Past and The Present

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 02 Desember 2012
With 2komentar
Next Prev
▲Top▲